Minggu, 13 Agustus 2017

Timnas Polo Air Putra Asah Kekompakan untuk SEA Games

mbloogers.com - Tim Nasional Polo Air akan memulai perjuangan di SEA Games yang digelar di National Aquatics Centre, KL Sports City, Bukit Jalil pada tanggal 15-20 Agustus 2017. Indonesia berada satu grup dengan Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura. Pertandingan pada babak grup menggunakan sistem round robin.


Persiapan tim polo air putra asuhan Milos Sakovic sendiri sejauh ini sudah siap 90 persen. Dalam waktu sepekan tersisa, Reza Auditya Putra dkk. tinggal mematangkan kekompakan dan mental.




"Kami sudah mulai menurunkan intensitas latihan, jadi fokus sekarang ini tinggal ke arah pertandingan saja. Seperti pemantapan taktik, strategi di depan, serta menyesuaikan dengan kekuatan tim-tim lawan lewat video yang diputar pelatih setiap sekali seminggu," kata kapten timnas polo air putra tersebut.



Selain memantapkan teknik dan taktik, tim polo air juga fokus pada urusan non teknis seperti menjaga pola makan dan tidur, juga mengasah kekompakan.




"Semakin ke sini jadi sering jalan bareng di luar jam latihan, atau sekadar kumpul-kumpul di hotel untuk ngobrol saja. Yang dibicarakan pun bukan hanya soal polo air tapi di luar itu supaya pikiran juga lebih santai dan fresh," ucapnya.



Reza mengakui meski dirinya berstatus sebagai kapten tim, tidak ada perbedaan atau jadi sungkan satu sama lain. "Nah, itu dia anehnya walau saya jadi kapten tidak terlalu mengatur-ngatur bagaimana, karena sudah lama kenal jadi satu sama lain saling menghargai saja. Saya sendiri tidak ada beban. Santai saja," ujar dia.



Dari hasil pemetaan persaingan, Singapura dan Thailand jadi negara yang paling dominan kendatipun Reza menegaskan negara lain tetap diwaspadai. "Kami anggap semua lawan sama saja. Tapi bicara spesifik siapa yang terkuat saat ini memang dua negara itu."

Pelatih nasional polo air putra, Dean Baldwin, mengatakan peta persaingan SEA Games Kuala Lumpur nanti tidak jauh berbeda dengan dua tahun lalu. Menurutnya, Singapura dan Thailand sebagai juara dan runner-up SEA GAmes 2015, akan menjadi lawan paling kuat. 

"Tapi kami juga tidak ingin anggap enteng tuan rumah. Mereka sekarang banyak tim muda dan pengalaman tanding mereka lebih banyak. Lebih berani, agresif, karena masih muda, dan permainan kasar dari tim tuan rumah. Jadi itu yang perlu diwaspadai," kata Dean kepada detik

"Kemungkinan faktor nonteknis juga ada dari wasit tuan rumah juga perlu diwaspadai. Soal Thailand, di antara negara-negara Asia Tenggara, mereka punya permainan paling kasar. Jadi, kami waspadai seperti itu."

"Cuma kami berharap, saat menghadapi tim selanjutnya seperti Singapura, anak-anak sudah tidak nervous karena ini sudah game ketiga. Jadi, harusnya sudah biasa. Ya, tanpa menganggap meremehkan tuan rumah kami sudah mengantisipasi untuk meningkatkan mental pemain," ucap dia.

PRSI menargetkan meraih medali emas pada pesta olahraga negara-negara se-Asia Tenggara itu. Dean menganggap target itu realistis dan optimistis tercapai oleh skuatnya.

"Untuk target yang diharapkan sudah dari awal (emas). Itu kenapa kami mendatangkan juga pelatih asing, karena dari awal kami membidik target itu dan bekerja keras untuk itu. Ya, kita lihat nanti hasilnya," ujarnya.

Detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar